Salah satu dari beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan penetasan adalah tingkat fertilitas telur yang akan kita tetaskan.
Semakin tinggi tingkat fertilitas telur yang kita tetaskan, maka akan semakin besar potensi keuntungan yang akan kita dapatkan.
Semakin tinggi tingkat fertilitas telur yang kita tetaskan, maka akan semakin besar potensi keuntungan yang akan kita dapatkan.
Tetapi perlu di ketahui juga, tingkat fertilitas telur pada mesin tetas tidak mempengaruhi daya tetas.
Karena daya tetas telur adalah prosentase telur fertil yang menetas. Mengenai daya tetas telur, akan di bahas pada artikel lain.
Karena daya tetas telur adalah prosentase telur fertil yang menetas. Mengenai daya tetas telur, akan di bahas pada artikel lain.
Pada peternakan yang menggunakan mesin tetas sebagai pengganti indukan untuk menetaskan ayam kampung, tingkat fertilitas telur ayam kampung yang di tetaskan dapat dengan mudah di ketahui jumlahnya.
Dari beberapa kali proses penetasan, kita dapat melakukan pencatatan tingkat fertilitas ini, sehingga faktor-faktor penyebab rendahnya fertilitas telur ayam kampung dapat kita antisipasi secepatnya.
Dari beberapa kali proses penetasan, kita dapat melakukan pencatatan tingkat fertilitas ini, sehingga faktor-faktor penyebab rendahnya fertilitas telur ayam kampung dapat kita antisipasi secepatnya.
Cara Meningkatkan Fertilitas Telur Ayam Kampung
Untuk mendapatkan telur tetas fertil dengan jumlah yang tinggi, kita dapat melakukan langkah-langkah seperti di bawah ini:
- Kesehatan Betina dan Pejantan
- Usia Betina Dan Pejantan
- Kualitas Ransum
- Perbandingan Jumlah Pejantan dan Betina
- Kenyamanan Kandang
- Pengambilan Telur Tetas
- Perlakuan Telur Tetas
Kesehatan Indukan Dan Pejantan
Kesehatan indukan dan pejantan sangat berpengaruh pada tingkat fertilitas telur tetas, karena pejantan yang kurang sehat tentunya akan menghasilkan sperma yang kurang ideal untuk dapat membuahi sel telur betina.
Untuk meningkatkan fertilitas telur tetas, kita harus menjaga kesehatan indukan penghasil telur, baik itu betina dan pejantan dengan memberi makanan tambahan atau suplemen feed, dapat juga dengan memberikan jamu yang dapat di buat dari satu telur ayam kampung dan satu sendok madu, setiap pejantan di berikan satu sendok, di berikan satu minggu sekali.
Usia Indukan dan Pejantan
Usia induk dan pejantan sangat berpengaruh pada fertilitas telur tetas, kalaupun telur tetas tersebut fertil atau di buahi, biasanya ketika menetas akan menghasilkan DOC yang lemas tidak energik. Biasanya akan menghasilkan DOC yang kurang sehat. Untuk meningkatkan prosentase telur tetas, sebaiknya kita menggunakan indukan yang sudah berumur minimal 8 bulan atau di atas 32 minggu, Meskipun ayam betina sudah menghasilkan telur pada usia 5,5 -6 bulan, akan tetapi telur dengan tingkat fertilitas tinggi baru di hasilkan pada usia 8 bulan ke atas. Selain itu pada umur tersebut produktivitas telur sudah stabil. Tingkat fertilitas telur tetas tergantung pada umur ayam. Ayam betina yang berumur 32minggu sampai 50 minggu dapat menghasilkan telur tetas dengan tingkat fertilitas mencapai di atas90%. Setelah melewati umur 50 minggu biasanya fertilitas telur tetas menurun pada kisaran 70-80%. Umur pejantan di usahakan minimal 1 tahun. Karena masa produktif pejantan untuk menghasilkan sperma antara umur 1-3 tahun.
Kualitas Ransum
Kecukupan nutrisi mempunyai pengaruh pada tingkat fertilitas telur ayam kampung. Usahakan pakan yang di berikan pada ayam betina dan pejantan mempunyai kandungan protein kasar sebesar 19% dan Energi Metabolisme sebesar 2.800-2900 kkal/kg. Pemberian hijauan dapat juga dilakukan disamping sebagai variasi yang akan menambah nafsu makan, juga sebagai tambahan nutrisi. Apabila anda terbiasa menambahkan daun pepaya pada pakan ayam, penggunaan daun pepaya diusahakan tidak melebihi 5% dari total jumlah pakan. Karena daun pepaya mengandung enzim papanin yang dapat mengganggu kestabilan hormon progesteron. Atau hormon reproduksi. Sehingga apabila daun pepaya di berikan secara berlebihan akan mengganggu produktifitas telur.
Untuk ayam jantan dapat juga di berikan jamu seminggu sekali, yaitu satu butir telur dan satu sendok madu diberikan satu sendok tiap satu minggu sekali.
Perbandingan Pejantan Dan Betina
Perbandingan ideal antara pejantan dan betina adalah 1: 8. Yaitu satu ekor pejantan untuk 7 ekor betina. Dengan asumsi satu ekor pejantan setiap hari mengawini satu ekor betina. Semakin tinggi perbandingan, maka akan didapat telur dengan fertilitas yang rendah. Karena semakin sering kawin, maka kualitas sperma akan menurun.
Kenyamanan Kandang
Kenyamanan kandang berpengaruh pada tingkat stres pada ayam. Semakin tinggi tingkat stress pada ayam, maka akan semakin rendah telur fertil yang di hasilkan.
Bukan hanya menurunnya tingkat fertilitas telur, stres juga berpengaruh pada menurunnya tingkat produksi telur. Dengan menciptakan kandang yang nyaman akan membantu memaksimalkan produksi telur dan memaksimalkan angka fertilitas telur tetas.
Pengambilan telur tetas
Pengambilan telur tetas di usahakan sehari tiga kali. Karena setelah telur keluar dari tubuh ayam betina, maka telur akan mempunyai potensi terkontaminasi dengan bibit penyakit.
Cangkang telur mempunyai pori-pori yang tidak dapat kita lihat secara kasat mata. Melalui pori-pori inilah biasanya bibit penyakit akan masuk ke dalam telur dan hal ini akan berpengaruh pada tingkat fertilitas telur.
Perlakuan telur tetas Telur tetas yang tidak di perlakukan secara hati-hati akan berdampak pada tingkat fertilitas. Perlakuan telur tetas meliputi perlakuan pada saat pengambilan telur, pemindahan telur menuju ruang penetasan, dan penyimpanan telur tetas.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, kita dapat meningkatkan fertilitas telur yang akan kita tetaskan. Berusaha memperbaiki manajemen peternakan sebaik mungkin dan berdoa memohon keberhasilan dari Nya adalah cara terbaik untuk mempermudah jalan kesuksesan kegiatan wirausaha kita.
Salam sukses.
Semoga bermanfaat.