Ketika telur tetas sudah memasuki hari ke 4 atau memasuki hari ke 7, biasanya kita melakukan candling atau peneropongan pada telur tetas untuk mengetahui jumlah telur fertil yang ada di dalam mesin tetas. Untuk kemudian kita menunggu telur-telur tersebut menetas pada hari ke 20 atau hari ke 21.
Akan tetapi kenapa telur yang menetas jauh sekali prosentasenya dari tingkat fertilitas telur, Kenapa bisa seperti ini?
Daya tetas telur tetas memang tidak di pengaruhi oleh fertilitas telur tetas itu sendiri. Walaupun sudah pasti hanya telur yang fertil yang kemudian dapat menetas. Banyak sekali faktor yang menyebabkan rendahnya daya tetas pada telur yang kita tetaskan. Telur yang memiliki bentuk fisik kurang ideal belum tentu telur yang tidak di buahi,telur yang terlalu lama di simpan, belum tentu juga tidak di buahi atau tidak fertil, telur yang di hasilkan dari betina yang berumur 8 bulan kebawah, belum tentu tidak di buahi atau fertil, tapi telur-telur tersebut belum tentu juga mempunyai daya tetas atau dapat menetas dengan baik.
Daya tetas telur tetas di pengaruhi dua hal, yaitu.
1. Kualitas telur
2. Perlakuan pada saat penetasan.
Kualitas telur
Pilihlah telur tetas hanya dengan bentuk yang ideal untuk ditetaskan, dan penyimpanan telur tetas tidak melebihi 4 hari. Semakin lama masa penyimpanan telur tetas, maka akan semakin rendah daya tetas telur tersebut. Apabila karena suatu hal kita terpaksa harus menyimpan telur tetas tersebut melebihi 4 hari, maka kita harus menyimpan telur tetas tersebut pada ruang dengan suhu di bawah 20 derajat celcius. Karena di atas suhu tersebut,maka embrio di dalam telur akan berkembang.
Telur-telur yang akan di tetaskan sebaiknya juga telur dari betina yang sudah berumur 8 bulan,karena pada umur di bawah 8 bulan, daya tetas telur masih rendah. Telur-telur yang akan ditetaskan sebaiknya juga berasal dari indukan yang sehat, dan ini yang perlu di garis bawahi, jangan pernah memasukkan telur tetas dari indukan yang menderita penyakit berak kapur. Karena didalam mesin tetas, telur dari indukan yang menderita penyakit berak kapur dapat menularkan bibit penyakit kepada telur yang lain.
Kualitas kandungan nutrisi juga sangat berpengaruh pada daya tetas telur tetas. Telur yang berasal dari indukan yang kekurangan nutrisi biasanya sebelum menetas embrio mengalami kematian, ada juga anak ayam tidak mampu memecahkan cangkang telur di karenakan kekurangan tenaga karena ketidak cukupan nutrisi yang terkandung di dalam kuning telur.
Perlakuan pada saat penetasan
Perlakuan pada saat penetasan sangat berpengaruh pada daya tetas telur yang di tetaskan. Lakukan sterilisasi mesin tetas sebelum di gunakan supaya mesin tetas terbebas dari kuman dan bibit penyakit, lakukan pembalikan secara teratur dan hati-hati, minimal sehari 1 kali, untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, pembalikan telur sebanyak 4 kali dalam sehari. Posisikan telur tetas hanya ujung tumpul yang berada diatas. Jangan sekali-kali menaruh ujung yang runcing berada di atas,karena mempengaruhi ruang udara yang ada di dalam telur .
Perhatikan temperatur pada mesin tetas, kestabilan temperatur harus selalu di jaga. Perhatikan air pada tempat air di dalam mesin tetas. Apabila air berkurang atau kotor harus segera di ganti. Kekurangan air akan menyebabkan cangkang telur mengeras dan susah pecah pada waktu proses pemecahan cangkang telur. Air yang kotor dapat mengundang datangnya bibit penyakit.
Akan tetapi kenapa telur yang menetas jauh sekali prosentasenya dari tingkat fertilitas telur, Kenapa bisa seperti ini?
Daya tetas telur tetas memang tidak di pengaruhi oleh fertilitas telur tetas itu sendiri. Walaupun sudah pasti hanya telur yang fertil yang kemudian dapat menetas. Banyak sekali faktor yang menyebabkan rendahnya daya tetas pada telur yang kita tetaskan. Telur yang memiliki bentuk fisik kurang ideal belum tentu telur yang tidak di buahi,telur yang terlalu lama di simpan, belum tentu juga tidak di buahi atau tidak fertil, telur yang di hasilkan dari betina yang berumur 8 bulan kebawah, belum tentu tidak di buahi atau fertil, tapi telur-telur tersebut belum tentu juga mempunyai daya tetas atau dapat menetas dengan baik.
Daya tetas telur tetas di pengaruhi dua hal, yaitu.
1. Kualitas telur
2. Perlakuan pada saat penetasan.
Kualitas telur
Pilihlah telur tetas hanya dengan bentuk yang ideal untuk ditetaskan, dan penyimpanan telur tetas tidak melebihi 4 hari. Semakin lama masa penyimpanan telur tetas, maka akan semakin rendah daya tetas telur tersebut. Apabila karena suatu hal kita terpaksa harus menyimpan telur tetas tersebut melebihi 4 hari, maka kita harus menyimpan telur tetas tersebut pada ruang dengan suhu di bawah 20 derajat celcius. Karena di atas suhu tersebut,maka embrio di dalam telur akan berkembang.
Telur-telur yang akan di tetaskan sebaiknya juga telur dari betina yang sudah berumur 8 bulan,karena pada umur di bawah 8 bulan, daya tetas telur masih rendah. Telur-telur yang akan ditetaskan sebaiknya juga berasal dari indukan yang sehat, dan ini yang perlu di garis bawahi, jangan pernah memasukkan telur tetas dari indukan yang menderita penyakit berak kapur. Karena didalam mesin tetas, telur dari indukan yang menderita penyakit berak kapur dapat menularkan bibit penyakit kepada telur yang lain.
Kualitas kandungan nutrisi juga sangat berpengaruh pada daya tetas telur tetas. Telur yang berasal dari indukan yang kekurangan nutrisi biasanya sebelum menetas embrio mengalami kematian, ada juga anak ayam tidak mampu memecahkan cangkang telur di karenakan kekurangan tenaga karena ketidak cukupan nutrisi yang terkandung di dalam kuning telur.
Perlakuan pada saat penetasan
Perlakuan pada saat penetasan sangat berpengaruh pada daya tetas telur yang di tetaskan. Lakukan sterilisasi mesin tetas sebelum di gunakan supaya mesin tetas terbebas dari kuman dan bibit penyakit, lakukan pembalikan secara teratur dan hati-hati, minimal sehari 1 kali, untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, pembalikan telur sebanyak 4 kali dalam sehari. Posisikan telur tetas hanya ujung tumpul yang berada diatas. Jangan sekali-kali menaruh ujung yang runcing berada di atas,karena mempengaruhi ruang udara yang ada di dalam telur .
Perhatikan temperatur pada mesin tetas, kestabilan temperatur harus selalu di jaga. Perhatikan air pada tempat air di dalam mesin tetas. Apabila air berkurang atau kotor harus segera di ganti. Kekurangan air akan menyebabkan cangkang telur mengeras dan susah pecah pada waktu proses pemecahan cangkang telur. Air yang kotor dapat mengundang datangnya bibit penyakit.
Usahakan air di dalam nampar air jangan terlalu banyak. Air yang terlalu banyak akan menyebabkan tingginya kelembaban di dalam ruang mesin tetas yang akan menyebabkan embrio tenggelam karena kandungan air didalam telur meningkat sehingga embrio akan mengalami kematian sebelum menetas.
Setelah anak ayam menetas, segera pisahkan dan masukkan ke dalam ruang inkubator atau dapat juga menunggu bulu anak ayam kering. Apabila tidak segera di keluarkan, biasanya anak ayam menginjak-injak telur yang belum menetas,hal ini akan mempengaruhi daya tetas telur yang belum menetas tersebut.R7CF3HMSA5WF
Berusaha melaksanakan proses penetasan sebaik mungkin dan berusaha hanya menetaskan telur-telur yang berkualitas akan membantu kita meningkatkan daya tetas telur yang kita tetaskan.
Semoga bermanfaat.
Setelah anak ayam menetas, segera pisahkan dan masukkan ke dalam ruang inkubator atau dapat juga menunggu bulu anak ayam kering. Apabila tidak segera di keluarkan, biasanya anak ayam menginjak-injak telur yang belum menetas,hal ini akan mempengaruhi daya tetas telur yang belum menetas tersebut.R7CF3HMSA5WF
Berusaha melaksanakan proses penetasan sebaik mungkin dan berusaha hanya menetaskan telur-telur yang berkualitas akan membantu kita meningkatkan daya tetas telur yang kita tetaskan.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Cara Meningkatkan Daya tetas Telur"
Post a Comment