Telur tetas |
Untuk menetaskan telur dengan mesin tetas kita harus terlebih dahulu melakukan seleksi pada telur-telur yang akan ditetaskan dengan mesin tetas supaya hasil tetasan kita sesuai harapan.
Cara memilih telur tetas yang berkualitas dapat dengan menggunakan standarisasi seperti di bawah ini
1. Bentuk oval, kulit telur licin atau tidak kasar, rata, dan memiliki berat yang seragam dan tidak ada keretakan pada kulit telur.
Bentuk ideal telur tetas adalah oval tidak terlalu bulat dan juga tidak terlalu lonjong dengan perbandingan lebar dan panjang adalah 3 : 4. Telur yang berkulit mulus memiliki kualitas yang lebih baik di banding telur yang berkulit kasar. Berat telur tetas sebaiknya memiliki berat yang seragam. yakni berkisar antara 40 - 50 gram. Hal ini dimaksudkan supaya DOC yang menetas nantinya memiliki berat tubuh yang hampir sama dan mempunyai pertumbuhan yang seragam.
2. Ketebalan Kulit Telur
Ketebalan kulit telur atau cangkang telur sebaiknya yang ideal. Tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis. Kulit telur yang terlalu tebal dapat menyulitkan DOC keluar dari kulit telur atau cangkang telur pada saat menetas. Sehingga dapat menyebabkan kematian pada DOC sebelum menetas, dan apabila dibantu dengan cara memecah kulit telur atau cangkang telur, biasanya DOC yang dihasilkan akan mengalami cacat pada kaki.
Sementara kulit telur yang terlalu tipis menggambarkan kondisi telur yang tidak normal sehingga kemungkinan menentas lebih kecil dibandingkan dengan kulit telur yang memiliki ketebalan ideal, dan apabila telur dengan kulit telur yang tipis ini menetas, bibit yang dihasilkan tidak sehat atau tidak normal.
3. Kondisi Kantong Udara
Kantong udara yang baik akan kelihatan bening dan kokoh dengan kedalaman sekitar 3mm dari bagian dalam telur. sementara kantong udaha yang kurang baik kedalamannya lebih dari 4.5mm serta kelihatan keruh. Kegunaan kantong udara dalam telur sangat penting. Kantong udara ini berfungsi sebagai sumber udara bagi calon anak ayam yang akan menetas. Calon anak ayam mulai menggunakan kantong udara ini pada hari ke 19 pada proses penetasan. Posisi kantong udara dapat dilihat dengan melakukan peneropongan.
4. Umur Telur.
Umur telur pada penyimpanan maksimal 7 hari. Idealnya adalah 4 hari. Semakin lama penyimpanan telur maka daya tetas akan semakin kecil, kecuali ada penanganan khusus pada saat dilakukan penyimpanan telur. Seperti penempatan telur pada kondisi ruangan yang memiliki temperatur yang rendah, dan adanya perlakuan pembalikan setiap hari supaya kantong udara tidak berubah dari tempatnya.
5. Telur tetas sebaiknya dari indukan yang sehat.
Indukan yang sakit mempunyai resiko menularkan penyakit melalui telur tetas. Sebaiknya telur yang akan ditetaskan adalah telur dari indukan yang sehat. Indukan yang sehat juga sangat berpengaruh pada tingkat fertilitas telur tetas.
Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, kegiatan menetaskan telur akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Semoga bermanfaat dan semoga sukses
0 Response to "Cara Memilih Telur Tetas Yang Berkualitas"
Post a Comment