Burung Anis Merah adalah burung yang sangat istimewa bagi pecinta teler, karena burung yang berwarna orange karat ini memiliki gaya kicauan yang sangat indah dan unik ketika telah mencapai puncak performance. Anis Merah bukanlah burung petarung (fighter) sehingga berkicaunya burung Anis Merah disebabkan kondisi tubuh, psikis dan lingkungan yang mendukung. Oleh pakar burung disebutkan, burung ini bisa teler bila telah mencapai b'rahi yang stabil.
Sekilas Tentang Anis Merah
Burung Anis merah atau punglor merah atau punglor cacing, yang sering juga disebut anis bata atau punglor bata (Zoothera citrina) tidak lain merupakan burung yang sangat populer di antara para penghobi kicauan. Dengan gaya telernya, anis merah mampu memberi pesona dan daya pikat tinggi.
Habitat Anis Merah
Habitat Anis Merah
Anis Merah tidak hanya dapat ditemukan di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain, seperti Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, SriLanka, Thailand, dan Vietnam. di Indonesia banyak ditemukan di pulau Bali, Jawa dan sumatera, sayang sekali populasinya semakin lama semakin berkurang akibat perburuan.
Di Sumatra diperkirakan merupakan pendatang (migran) dari daratan Asia dan kemungkinan terdapat dua ras yaitu ras Zoothera citrina innotata dan ras Zoothera citrina gibsonhilli. Di Kalimantan bagian utara merupakan burung penetap di daerah pegunungan, antara 1000 – 1500 meter di atas permukaan laut dan hanya diketahui dari sedikit catatan di G.Kinabalu dan Trus Madi yang merupakan ras Zoothera citrina aura
Sarang dan Makanan
Anis merah mencari makan di atas tanah dengan tanaman bawah pohon yang rapat. Sangat aktif mencari makan di bawah bayang-bayang sinar matahari dengan membongkar-bongkar seresah dedaunan untuk mencari serangga, laba-laba, cacing dan buah-buahan yang telah jatuh di tanah. Di Malaysia, anis merah sering teramati memakan buah beringin.
Sarang anis merah berbentuk seperti mangkuk yang dangkal dan tersusun dari akar pohon, daun, dan seresah. Kedua induk aktif membangun sarang yang seringkali dibangun pada ketinggian lebih dari 4,5 meter dan diletakkan pada pohon kecil atau semak. Telur sebanyak dua sampai empat, seringkali tiga, dierami selama 13-14 hari sampai menetas. Setelah menetas, anak dirawat sekitar 12 hari sampai dapat keluar dari sarang.
Saat ini burung Anis merah banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia pecinta burung untuk dijadikan burung kicauan dirumah dan untuk mengikuti kontes lomba burung berkicau karena kicauannya memang sangatlah merdu.
Burung Anis Merah yang dipelihara dari anakan lolohan atau bayi akan dapat makan voer dengan mudah karena kita bisa melatihnya sejak dini. Tapi untuk yang telah dwasa dan hasil tangkapan hutan tentu agak sulit, untuk itu saya sarankan merawat burung anis merah sebaiknya dari sejak anakan dan merupakan bayi burung dari hasil penangkaran/peternakan.
Agar burung anis merah cepat berkicau, bunyi atau teler harus berada dalam kondisi yang stabil, lingkungan yang nyaman sangat mendukung burung untuk berkicau, sedangkan lingkungan yang terlalu bising setiap hari akan membuat burung jadi stress. Untuk menjaga kesehatan dan stamina burung, hal yang perlu dilakukan adalah merawat dengan baik mulai memandikan, menjemur hingga memberi makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaannya.
0 Response to "Mengenal Burung Anis Merah"
Post a Comment