Ternak Burung Kacer Dengan Cara Klasik

Trend positif dan terus membaik dari bulan ke bulan terus terjadi pada burung Kacer, sehingga harga burung ini pun terus meroket seiring dengan semakin banyaknya pecinta burung ini. Meskipun ada orang yang tidak begitu mengenal burung ini, namun bila menilai kicauannya tentu akan berkata bila burung ini memanglah burung yang merdu kicauannya. Melihat pangsa pasar yang terus membaik maka tidak ada salahnya bila Kissawa sebagai blog pecinta burung juga ingin menangkarkan burung ini. Lalu seperti apa Cara Ternak Burung Kacer? kali ini saya akan berbagi tipsnya.

Cara yang paling klasik adalah dengan memelihara beberapa ekor jenis burung kacer dari anakan, bila perlu dari lolohan agar burung menjadi jinak dan mudah untuk diternak dikemudian. Meskipun ada yang beranggapan burung lolohan tidak akan pandai merawat anaknya, yang penting kelak burung akan menjadi burung yang jinak, rajin bertelur dan pintar mengeram. Karena setelah menetas, kita masih bisa merawat baby kacer dengan meloloh sendiri. 

Cara klasik ini memang tergolong lama, karena sepasang burung kacer baru akan melangsungkan reproduksi setelah berusia 1 tahun lebih. Karena burung telah bersama sejak kecil maka burung petarung ini tidak akan lagi bertarung bila dijodohkan, bila burung merasa saling cocok biasanya akan saling memanggil saat berjauhan maupun bila di dekatkan.

Bila burung telah berjodoh, yang ditandai dengan saling suap dan tidak lagi bertengkar di dalam satu sangkar harian, barulah burung dimasukkan sangkar peternakan yang lebih besar ukurannya. Selama masa penjodohan burung kacer harus diberi asupan makanan yang terbaik, jangan berharap hanya di beri makan voer burung akan mau bertelur. Untuk itu anda harus memaksimalkan pemberian EF berupa jangkrik dan kroto.

Sangkar Untuk Ternak Burung Kacer
Sangkar atau kandang yang digunakan untuk berternak burung kacer paling tidak berukuran 1x2x1.5 yang diletakkan di dasar tanah, bila anda menempatkan dilantai atas maka harus memberi pasir atau tanah pada bagian bawahnya. Selalu sediakan bak mandi dan minum yang cukup, karena burung ini termasuk burung yang suka bermain dengan air dan pasir.

Sediakan wadah EF dan Air yang aman dari serangan serangga, dan selalu di jaga kebersihannya. Tempat sarang bisa dibuatkan di sudut ruang sangkar dengan bahan dari batok yang diberi alas dari rerumputan kering. Selalu jaga lingkungan sangkar dari kebersihan dan lindungi sangkar dari serangan predator seperti tikus, kucing dan semut merah. Selain itu, dalam sangkar sebaiknya disediakan 1 pohon kecil yang banyak cabangnya untuk bermain burung ini dengan pasangannya.

Setelah burung berjodoh dan mencapai brahi yang stabil, maka burung akan mulai membuat sarang dan bertelur, telur burung kacer sekitar 2-4 butir, dan di erami sekitar 14-21 hari. Dengan perawatan yang tepat, pemberian pakan yang cukup gizi, maka burung kacer pasti akan mau bertelur, mengeram dan meawat anaknya. 

Setelah anakan kacer berumur 1 minggu bisa diambil dan di loloh sendiri, agar kelak menjadi burung yang jinak, dan burung juga akan lebih cepat besar karena mendapatkan asupan makanan yang lebih baik dan banyak.

Itulah cara mudah berternak burung kacer dengan cara yang klasik, selain cara diatas sebenarnya ada cara lain yang lebih cepat namun harus sedikit bersabar, tunggu tips kami lainnya hanya di Km Kissawa

0 Response to "Ternak Burung Kacer Dengan Cara Klasik"

Post a Comment

STTB