Mengobati Ayam Yang Kepalanya Bengkak

Pada waktu saya kecil, bahkan sampai sekarang masih ada yang menyimpulkan, kalo ada ayam yang mati dengan di tandai bengkak pada kepala ayam, maka ayam tersebut mati karena terkena semburan bisa ular kobra, tetangga saya mengatakan ayamnya mati di sembur ular kobra. Padahal mereka tidak melihat secara langsung proses penyemburan ular kobra itu terjadi yang kemudian menyebabkan bengkaknya kepala ayam dan membuat ayam tersebut mati.

Ayam yang mengalami pembengkakan pada kepala biasanya terserang penyakit snot (pilek unggas) bukan flu burung ya, pilek pada unggas ini biasanya menyerang pada saat pergantian musim terjadi, dari musim kemarau ke musim hujan. Snot atau pilek ini biasa juga di sebut infection coryza atau selesma ayam. Penyakit ini di sebabkan oleh bakteri Hemaphilus gallinarum.

kepala ayam membengkak

Mengobati Ayam Yang Kepalanya Bengkak


Gejala serangan biasanya di awali dengan ayam tampak lesu, lebih banyak diam, nafsu makan menurun, keluar cairan dari hidung. Pembengkakan pada kepala terjadi ketika penyakit ini sudah tergolong parah. Pembengkakan pada kepala ayam ini terjadi di karenakan adanya cairan yang mengental sehingga menyumbat pernafasan untuk kemudian menyebabkan pembengkakan di hidung dan mata. Penyakit ini menyerang biasanya disertai dengan diare.

Ayam yang terserang biasanya mengorok pada saat bernafas, suka membenturkan paruhnya untuk mengeluarkan ingus yang ada pada hidungnya. Untuk mengantisipasi penyakit ini di musim hujan, biasanya wiraternak melakukan pengecekan pada malam hari,karena pada malam hari ayam-ayam yang mengeluarkan suara ngorok lebih mudah di identifikasi, sehingga penanganan dapat lebih cepat di lakukan.

Penyakit snot atau coryza ini penularannya sangat cepat, pada anak ayam di bawah usia 3bulan dalam waktu satu minggu tingkat kematian mencapai 50% bahkan lebih apabila disertai dengan serangan bakteri lainnya. Pada suhu yang ekstrem, tingkat kematian anak ayam akan sangat besar jika sudah tertular penyakit ini.
Untuk pencegahan penyakit ini dapat di lakukan dengan vaksinasi coryza, biasanya penggunaan vaksin coryza ini berupa vaksin in aktif yang harus di ulang setiap tiga bulan sekali.
Untuk pengobatan dapat di gunakan sulfamix,sulfatiosol,streptomisin. Penggantian obat perlu di lakukan supaya bakteri penyebab penyakit tidak membentuk antibodi terhadap suatu obat tertentu sehingga penggunaan obat di masa mendatang akan memberikan efek penyembuhan yang lebih ringan.

Jika ayam yang anda pelihara mengalami pembengkakan pada kepala, dan kemudian mati, kesimpulannya adalah ayam tersebut tidak di sembur bisa ular kobra, tetapi terkena serangan virus hemaphillus gallinarum. Kepala bengkak pada ayam, merupakan ciri khas terjadinya penyumbatan jalur pernafasan ayam oleh cairan yang mengental. 

Semoga bermanfaat.

Bentuk Telur Dan Pengaruhnya Pada Penetasan

cara penetasan telur
Bentuk Telur dan Pengaruhnya
Pada unggas yang sama tidak selalu menghasilkan telur yang sama pada setiap periode bertelurnya. Entah itu dari jumlah maupun atau bentuk fisik telur-telur yang di hasilkan. Bentuk telur yang di hasilkan secara fisik atau secara kualitas maupun secara kuantitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya stress, kandungan nutrisi yang terdapat pada ransum, kesehatan reproduksi indukan baik itu indukan pejantan maupun indukan betina dan umur dari unggas tersebut. Semakin tua umur unggas maka produktifitasnya akan menurun dan umur unggas yang berusia muda sering kali menghasilkan telur-telur yang kurang ideal untuk di tetaskan.

Untuk menetaskan telur, baik itu dengan mesin tetas ataupun penetasan secara alami yaitu dengan dierami oleh indukan, pemilihan telur secara bentuknya sangat di perlukan. Karena bentuk telur yang akan di tetaskan sangat mempengaruhi daya tetas telur itu sendiri. Untuk menetaskan telur-telur ini kita harus melakukan seleksi secara fisik dari telur-telur yang akan di tetaskan.

Bentuk telur secara fisik sangat mudah di bedakan dengan mata telanjang. Ada telur yang berbentuk terlalu lonjong, ada juga telur dengan bentuk yang terlalu bulat. Bentuk telur yang terlalu lonjong atau bulat ini tidak ideal untuk di tetaskan, karena biasanya memiliki daya tetas yang kurang bagus.

Telur dengan bentuk yang terlalu lonjong mempunyai kuning telur yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan telur yang normal atau ideal untuk di tetaskan. Sehingga ketika terjadinya pertumbuhan embrio , maka embrio akan mengalami kematian sebelum sampai pada masa akhir penetasan. Hal ini disebabkan karena persediaan kuning telur di dalam telur terlalu sedikit, jadi tidak mencukupi untuk di konsumsi embrio selama masa pertumbuhan di dalam telur. Sehingga ketika menjelang menetas, embrio atau calon anak unggas di dalam telur kekurangan tenaga atau nutrisi dan tidak mampu memecah cangkang telur untuk kemudian mengalami kematian. Bahkan dapat terjadi embrio mengalami kematian sebelum mencapai hari ke 19 masa penetasan.

Sementara telur dengan bentuk yang terlalu bulat memiliki kuning telur yang terlalu besar. Ini kebalikan dengan telur yang berbentuk terlalu lonjong dimana memiliki kuning telur yang kecil atau tidak ideal. Pada telur dengan bentuk yang terlalu bulat, rongga udara yang terdapat di dalam lebih kecil dibandingkan dengan ukuran telur yang ideal. Seperti kita ketahui, kuning telur akan berubah menjadi embrio selama masa penetasan. Ketika kuning telur ini sudah berubah bentuk menjadi embrio, pada telur dengan bentuk yang terlalu bulat, embrio akan kekurangan oksigen karena rongga udara pada kuning telur yang terlalu bulat ini relarif lebih sedikit. Sehingga yang akan terjadi kemudian adalah embrio mengalami kematian sebelum mencapai masa akhir  penetasan. 

Kalaupun telur yang berbentuk terlalu lonjong atau berbentuk terlalu bulat ini dapat mencapai akhir dari masa penetasan, maka embrio jarang sekali ada yang mampu memecah cangkang telur dengan sempurna. Yang sering terjadi adalah embrio mengalami kematian sebelum cangkang telur dapat di pecahkan.

Pemilihan telur untuk di tetaskan baik itu dengan mesin tetas ataupun ditetaskan secara alami, adalah hal yang mutlak harus di lakukan. Mengingat telur-telur yang tidak lolos seleksi ini dapat kita jadikan telur konsumsi atau dapat kita jual tanpa harus masuk ke dalam mesin tetas atau di erami terlebih dahulu.

Semoga bermanfaat.

Love Bird, Burung Indah Yang Tidak Murah

cara beternak love bird
Love Bird
Bagi para pecinta burung, nama Love bird tentu sudah tidak asing lagi. Burung yang penuh dengan warna-warna menarik ini selain indah dan menyenangkan buat di pandang mata, harganya juga lumayan mahal. 

Burung dengan berat kurang lebih 40-60 gram ini sebenarnya sudah lama di kenal para pecinta burung di Indonesia, pada tahun sembilan puluhan wiraternak pernah membaca tentang potensi bisnis burung love bird pada majalah trubus. Dimana pada saat itu juga sering di adakan kontes burung love bird.

Burung love bird mempunyai potensi bagus untuk di ternakkan, khususnya bagi yang ingin menjalani usaha peternakan akan tetapi terkendala dengan luasan lahan kosong yang di miliki. Perbedaan beternak burung love bird dengan peternakan ayam adalah besaran modal yang di keluarkan. Pada peternakan ayam, modal terbesar ada pada pembuatan kandang dan pakan, sementara pada peternakan love bird modal terbesar terdapat pada pengadaan indukan love bird. Untuk pakan dan kandang relatif lebih murah apabila di bandingkan dengan peternakan ayam atau bebek.

Sebelum menjalani peternakan love bird, ada baiknya calon peternak mempelajari karakter dan penyakit-penyakit yang biasa menyerang burung love bird ini. Dengan mempelajari karakter burung ini, terjadinya stres pada love bird dapat di antisipasi, dan dengan mempelajari penyakit yang biasa menyerang pada love bird kita dapat meminimalisir tingkat kematian pada love bird yang kita pelihara. Pengetahuan tentang pakan dan nilai kecukupan nutrisi untuk burung ini juga sangat perlu untuk di pelajari.

burung love birdKarena tujuan pemeliharaan love bird adalah untuk di ternakkan, tentunya kita harus tahu cara-cara mengawinkan love bird. Mengawinkan burung pada umumnya tidaklah semudah mengawinkan antara ayam jantan dan ayam betina, dimana ayam jantan di tempatkan pada sekelompok ayam betina, maka ayam jantan tersebut akan langsung mendekati kumpulan betina tersebut, tidak demikian dengan love bird,harus ada langkah-langkah yang di perhatikan.

Burung dengan warna yang sangat beragam dan indah ini, selain bagus untuk di jadikan hiasan di taman rumah, biasanya juga di gunakan untuk menjadi master burung kicauan lainnya. Mungkin hal ini yang membuat harga love bird sangat mahal, bayangkan saja harga burung ini berkisar antara lima ratus ribu sampai jutaan rupiah per pasangnya. Kalau kita mendengar nilai atau harga suatu produk peternakan, tentunya kita akan langsung memikirkan besarnya keuntungan yang akan kita dapatkan apabila kita menjalani usaha peternakan love bird ini.

Bagi anda yang sedang mencari peluang usaha sampingan, atau yang akan menghadapi masa pensiun ataupun yang sudah pensiun akan tetapi terkendala pada luasan lahan kosong yang di miliki, beternak love bird dapat di jadikan pilihan sebagai usaha rumahan untuk mengisi kekosongan waktu anda. Karena beternak love bird ini tidak memerlukan tenaga yang ekstra dan tentunya akan sangat menyenangkan ketika kita bermain-main dengan burung yang memiliki warna indah ini.

Semoga Bermanfaat.

Hal Kecil Yang Mematikan, Itulah Stress Pada Unggas

Judul Artikel di atas kelihatannya sangat di lebih-lebihkan, tetapi pada kenyataannya memang seperti itu. Stress adalah salah satu penyebab malapetaka di dalam dunia peternakan. Sementara stress sendiri masih di anggap sebagai hal kecil yang tidak perlu di pikirkan oleh para peternak. Kebanyakan peternak masih fokus pada antisipasi terhadap penyakit-penyakit yang pada umumnya menyerang peternakan unggas, seperti newscastle disease, flu burung dan lain-lain.
Padahal stress yang di alami oleh unggas yang kita pelihara akan sangat berakibat fatal apabila kita biarkan berlarut-larut. Pengaruh stres pada unggas ini dapat dengan mudah di lihat pada peternakan ayam petelur atau bebek petelur. Apabila fluktuasi temperatur udara antara siang dan malam sangat jauh perbedaannya, dapat dipastikan keesokan harinya ayam atau bebek petelur akan mengalami penurunan produksi, walaupun penurunan produksi tersebut relatif kecil prosentasenya.

Stress yang di alami oleh unggas, selain dapat menurunkan tingkat produksi, juga akan membuat unggas lebih mudah terserang penyakit. Karena ketika unggas mengalami stress, nafsu makan dan minum unggas cenderung menurun untuk kemudian diikuti oleh penurunan tingkat kekebalan tubuh pada unggas.

Stres merupakan suatu respon dari lingkungan luar yang di terima oleh kelompok unggas untuk adaptasi pada lingkungan yang baru atau lingkungan yang tidak normal. Proses adaptasi ini menyebabkan adanya pelepasan hormon dan dari pelepasan hormon tersebut, tentunya unggas yang kita pelihara akan memerlukan penggantian cadangan tubuh, termasuk energi dan protein.

Ketika unggas yang kita pelihara mengalami stress, dan nafsu makan mengalami penurunan yang drastis, kemudian kebutuhan nutrisi di dalam tubuh unggas tidak dapat terpenuhi, disisi lain ketika terjadi stress ini unggas memerlukan kecukupan nutrisi di dalam tubuhnya, tentu kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi kemudian. Ketika hal ini terjadi maka unggas akan mengalami penurunan produksi, penurunan pertumbuhan, penurunan kekebalan tubuh, dan kemudian unggas akan mengalami kelelahan dan lemah hingga pada ujungnya unggas akan terserang penyakit. dan kemudian kita akan "Say Goodbye" pada unggas-unggas kesayangan kita.

Unggas memerlukan energi dan nutrisi untuk mempertahankan kehidupannya, untuk menunjang pertumbuhannya, untuk membentuk kekebalan tubuhnya, untuk pertumbuhan bulu dan reproduksinya. Kalaupun unggas yang mengalami stress masih mempunyai nafsu makan yang bagus, nutrisi dan energi  yang terkandung di dalam makanan tersebut tidak dapat terserap dengan sempurna oleh tubuh unggas, sehingga efisiensi pakan menjadi menurun.

Apabila stress yang di alami unggas yang ada di dalam peternakan kita tidak segera kita atasi, maka ketersediaan energi dan nutrisi di dalam tubuh unggas tidak akan dapat mencukupi kebutuhan tubuhnya. Untuk kemudian unggas akan mengalami kelelahan dan berujung pada kematian.
Apakah kita akan membiarkan kita mengatakan "Goodbye" pada unggas-unggas penghasil uang kita?

Semoga bermanfaat

Ciri-Ciri Ayam Yang Terkena Flu Burung

Flu burung masih menjadi momok yang menakutkan bagi para peternak ayam. Bagaimana tidak, akibat dari wabah flu burung ini banyak sekali para peternak yang gulung tikar.

Saking mengerikannya kematian ayam akibat penyakit flu burung, banyak orang yang beranggapan setiap ayam yang mati mendadak dan dalam jumlah yang banyak, itu disebabkan oleh penyakit flu burung.

Penyakit flu burung sangat terkenal meskipun tidak semua orang mengenal ciri-ciri ayam yang terkena penyakit flu burung.
Intinya, ayam mati mendadak ya penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah penyakit flu burung.

Anggapan ini sering terjadi pada pada masyarakat pedesaan yang beternak ayam dengan peternakan ayam skala kecil, atau peternakan tradisional yang justru jauh dari agen penyebaran penyakit flu burung.

Akibat adanya ketidak tahuan akan gejala ayam yang terkena penyakit flu burung,  isu penyakit flu burung ini membuat masyarakat pedesaan yang terbiasa memelihara ayam kampung sebagai sumber penghasilan tambahan menjadi merasa takut untuk memelihara ayam kampung.

Mengingat virus flu burung tidak hanya menyerang pada ayam, tapi juga dapat menyebabkan kematian pada orang yang ada di sekitar ayam yang terinfeksi virus flu burung tersebut.

Berita merebaknya wabah flu burung yang dapat membahayakan keselamatan warga, membuat pasokan ayam kampung mengalami penurunan, hal ini di sebabkan masih sedikit peternak ayam kampung yang menggunakan sistem peternakan ayam kampung secara intensif.
Sehingga pasokan daging ayam kampung masih mengandalkan dari peternakan ayam kampung yang di lakukan secara tradisional, yang sudah pasti hasil produksinya tidak dapat di target sesuai dengan kebutuhan pasar.

Daging ayam kampung sampai saat ini masih menjadi daging yang di gemari oleh para penggemar kuliner, karena adanya kepercayaan bahwa daging ayam kampung lebih bersih dari zat kimia yang berasal dari obat-obatan yang di gunakan dalam peternakan.

Kalau kita mau menelusuri lebih teliti, banyak sekali penyebab kematian ayam kampung secara mendadak, jadi tidak semua kematian mendadak pada ayam di sebabkan oleh penyakit flu burung.

Pemahaman bahwa kematian mendadak pada ayam di sebabkan oleh penyakit flu burung adalah merupakan hal yang wajar, mengingat selama ini tidak ada penyuluhan dari departemen terkait yang memberikan informasi tentang penyakit flu burung ini secara detail dan mudah di pahami.


Sampai sekarang pengobatan untuk penyakit yang satu ini masih belum dapat di temukan seperti penyakit tetelo yang masih menjadi pekerjaan rumah para peneliti obat-obatan untuk ternak unggas.

Hal terbaik yang bisa di lakukan peternak adalah pencegahan dengan program vaksinasi. Untuk peternak dengan jumlah ternak yang sedikit program vaksinasi flu burung masih susah di jalankan karena vaksin flu burung masih sulit ditemukan pada toko-toko penyedia sarana peternakan.

Pemahaman tentang ciri-ciri ayam yang terkena flu burung sangat di perlukan supaya masyarakat tidak terlalu kawatir dengan penyakit ini.
Dengan memahami ciri-ciri ayam yang terkena flu burung, tindakan antisipasi dapat segera di lakukan sebelum semua populasi ternak tertular virus flu burung.

Selain itu dengan adanya pemahaman yang baik mengenai ciri-ciri ayam yang terserang flu burung, kita dapat memberikan antibiotik yang tepat sebagai upaya pencegahan.

Berikut di bawah ini adalah ciri-ciri ayam yang terkena flu burung:
  • Adanya gangguan pernafasan yang parah
  • Bengkak pada Kepala, Jengger dan Pial, disertai warna kebiruan
  • Terdapat bintik-bintik merah pada kaki ayam
  • Terdapat cairan pada mata dan hidung
  • Terdapat cairan kental pada rongga mulut
  • Terjadi diare pada ayam
  • Terdapat tanda-tanda saraf
  • Kematian Mendadak, kematian biasanya terjadi setelah 24 jam ayam terserang flu burung dengan tingkat kematian bisa mendekati 100% dari jumlah populasi.
Di bawah ini gambar ciri-ciri ayam yang terserang penyakit flu burung:


ciri-ciri ayam yang terkena flu burung


Wiraternak mencoba tekankan sekali lagi, bahwa tidak semua ayam yang mengalami kematian secara mendadak adalah di sebabkan oleh adanya infeksi virus flu burung.
Banyak faktor yang menyebabkan ayam mengalami kematian mendadak, salah satu nya adalah heat stress atau stress karena cuaca yang terlalu panas.

Demikian sedikit informasi mengenai ciri-ciri ayam yang terserang flu burung, semoga dengan informasi ini kita menjadi lebih dapat memahami bagaimana ciri-ciri ayam yang terserang flu burung atau avian influenza ini.

Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa ayam yang kita pelihara terserang penyakit flu burung, karena begitu kita mengatakan bahwa ayam kita mati terserang flu burung, akan sangat di sayangkan apabila informasi ini membuat masyarakat panik kemudian menjual semua ayamnya dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran, hanya karena adanya kesalahan informasi.

Salam sukses peternakan, Semoga bermanfaat

Penyakit Tetelo atau Newcastle Desease (ND)

Penyakit Tetelo
Ayam yang terserang ND
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease adalah penyakit infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernafasan.

Penyakit tetelo memiliki nama daerah yang berbeda-beda, tapi tentu ciri-ciri ayam yang terserang penyakit tetelo tetaplah sama.

Ayam yang terkena penyakit tetelo seringkali terlihat dari tatapan mata dan ketidak mampuan mengontrol gerakan kepala.
Sangat berbeda dengan ayam yang sehat, dimana gerakan kepala terlihat lebih tegas dan bergairah.

Ayam yang terserang tetelo akan memiliki gerakan kepala yang tidak dapat di kontrol, mengingat penyakit tetelo ini menyerang syaraf pada ayam.
Jika sudah terlalu parah, kepala ayam akan terpelintir. Sebenarnya tidak terpelintir, tetapi ayam tidak dapat mengontrol gerakan pada tubuhnya.

Penyebab penyakit tetelo atau newcasle disease adalah virus genus Avian Paramyxovirus.
Penyakit tetelo atau ND ini sangat menular.

Biasanya dalam waktu 3-4 hari seluruh populasi ayam akan terinfeksi. Virus avian paramyxovirus ini dapat di tularkan melalui peralatan kandang, kontaminasi, dan masuknya burung liar ke dalam kandang. Virus ND juga dapat di tularkan melalui udara walaupun jangkauannya tidak luas.
Berdasarkan tingkatannya, penyakit tetelo atau newcastle disease di bedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:
  1.  Newcastle Disease tipe Velogenik. Tingkat kematian akibat penyakit tetelo pada tipe ini sangat tinggi, kematian pada populasi ayam dapat mencapai 100%.
  2. Newcastle disease tipe Melogenik. Tingkat kematian ayam pada tipe ND melogenik dapat mencapai 30%, terutama pada anak ayam dan ayam berusia muda. Pada ayam dewasa jarang menyebabkan kematian, pada tingkat ini ayam dewasa akan menunjukkan gejala leher terpelintir di karenakan adanya gangguan pada saraf. Disamping itu juga produksi telur menurun drastis.
  3. Newcastle Disease tipe Lentogenik. Merupaka tingkatan terendah dari invasi penyakit ND dan hampir tidak menyebabkan kematian. Gejala klinis pada ayam sangat susah di deteksi, pada penyakit ND level ini produksi telur menurun drastis dan terdapat gangguan pernafasan.
Secara keseluruhan gejala klinis ayam yang terkena penyakit ini dapat di lihat dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut:
  • Ganguan pernafasan yang di mulai dengan megap-megap, batuk dan ngorok waktu bernafas
  • Ayam tampak lesu, nafsu makan dan produksi menurun
  • Jengger dan kepala berwarna kebiru-biruan
  • Kornea menjadi keruh
  • Sayap terkulai atau turun
  • Otot tubuh gemetar
  • Mencret
  • Kelumpuhan
  • Gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpelintir.
Mengobati penyakit ND ketika sudah mewabah akan sangat susah, yang dapat kita lakukan adalah mengeliminasi atau menjauhkan ayam yang terserang penyakit tetelo atau ND ini, atau bila perlu di musnahkan apabila sudah terlalu parah.
Penggunaan Antibiotik berspektrum luas dapat di gunakan untuk mengobati ayam yang terserang penyakit ND ini, disertai pemberian suplemen atau vitamin di dalam air minumnya.

Pencegahan adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan, mengingat apabila penyakit ini sudah menyerang, kita akan mengalami kesulitan dalam pengobatannya.
Ayam yang terserang tetelo kemudian sembuh, sebenarnya tidak sembuh secara total, tapi masih mengidap penyakit tetelo walaupun efek dari penyakit ini tidak terlihat dengan jelas.

Ayam yang terserang tetelo yang kemudian sembuh juga  dapat menjadi agen dari penyebaran penyakit ini melalui telur-telur yang di hasilkan oleh ayam yang mempunyai sejarah terkena penyakit tetelo.

Untuk memutus mata rantai dari penyakit tetelo, usahakan hanya menggunakan ayam yang tidak memiliki sejarah terkena penyakit tetelo sebagai indukan.

Kemudian setelah kita memastikan bahwa indukan ayam bukanlah berasal dari indukan yang mempunyai sejarah penyakit tetelo, kita juga harus rutin dan disiplin melakukan jadwal vaksinasi untuk mencegah timbulnya penyakit ND atau tetelo ini.

Vaksin yang di berikan pada DOC mulia pada saat DOC berumur 4 hari, kemudian 4 minggu dan terakhir 4 bulan, dapat menggunakan vaksin ND yang banyak tersedia di toko yang menjual sarana peternakan.

Menggunakan vaksin tetelo harus sekali habis, karena vaksin tetelo adalah vaksin aktif, berbeda dengan vaksin pasif atau vaksin mati, dimana ketika tidak habis di gunakan dapat di simpan lagi di dalam lemari pendingin untuk di gunakan di kemudian hari.

Melakukan vaksinasi secara teratur, menjaga kebersihan kandang, dan hanya menggunakan indukan yang tidak mempunyai sejarah penyakit tetelo, adalah cara terbaik untuk mengantisipasi penyakit tetelo yang sangat merugikan bagi peternakan ayam yang kita pelihara.

Salam sukses peternakan,
Semoga Bermanfaat